let's talk
Engineering Door ‘Made in’ Bantul Kian Diminati

KRjogja.com - BANTUL - Pesatnya perkembangan dunia usaha konstruksi dan properti di Yogyakarta mencakup banyak aspek. Mulai perencanaan, proses pembangunan dan ketersediaan bahan pendukung. Peluang tersebut ditangkap Intan Pranandari dengan membuka usaha lewat bendera CV Andalan Presisi Engineering, usaha yang bergerak dibidang pembuatan engineering door atau pintu kayu rekayasa dan Cubicle. Sejak dirintis empat tahun lalu, tidak dipungkiri, produknya makin diminati perusahaan terkemuka di Indonesia.

"Kapasitas produksi, menyesuaikan dengan pesanan, jika ada terjadi lonjakan pesanan, tentunya kami bisa menambah tenaga agar target tercapai dan tepat waktu seusai pesanan," ujar Owner CV Andalan Presisi Engineering, Ir Intan Pranandari SSi ditemui ditempat produksinya di Botokenceng, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Kamis (22/5/2025).

Intan mengungkapkan, awal merintis karena spirit putra-putri asli daerah Kabupaten Bantul untuk mampu menciptakan produk berkualitas baik, dengan bahan baku lokal. Dalam beberapa tahun terakhir kebutuhan produk engineering door di DIY dan sekitarnya dipasok dari luar daerah.

"Oleh karena itu, putera-puteri daerah ingin membuktikan bahwa kami mampu menciptakan produk berkualitas baik, dengan menggunakan bahan baku lokal dengan perpaduan teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang terampil. Sehingga produk kami memenuhi persyaratan kuaifikasi spesifikasi teknis yang disyaratkan pemerintah dalam pembangunan dan sudah tersertifikasi TKDN," ujar Intan.

Dalam memproduksi engineering door menggunakan lapisan teakwood kayu jati. Artinya jadi terlihat seperti kayu solid, namun engineering door lebih ringan, kokos, anti rayap, dan tahan lama. "Tentunya dengen harga lebih murah jika dibandingkan dengan pintu kayu jati asli. Value lain yang kami miliki adalah, dapat memproduksi pintu custom yang dapat diukir batik, maupun logo usaha, atau ukiran lain yang dibutuhkan dengan memadukan unsur teknologi dan budaya," ujar Intan.

Sebenarnya usahanya turut mendukung program pemerintah dalam hal pelestarian lingkungan. "Karena material yang kami gunakan kayu olahan yang juga banyak digunakan untuk industri interior. Dengan konsep reduce, reuse dan recycle bertujuan untuk mengurangi limbah kayu, dan menghemat sumber dayanya," jelasnya.

Sejauh ini produk Engineering Door banyak diminati developer, perhotelan, villa, rumah sakit, perkantoran, dan hunian lain di area Jawa - Bali dan sekitarnya.

"Kami berharap usaha ini dapat berkolaborasi, bekerjasama dengan pemerintah dan stakeholder lain dibidang arsitektural dan kontruksi, untuk meningkatkan daya saing usaha dan okut serta berpartisipasi dalam pembangunan di negara Indonesia tercinta," jelasnya.

Sedang Direktur CV Andalan Presisi Engineering, Zamroni menjelaskan, jika dalam produksi pintu kayu butuh waktu sekitar sebulan. Sedang perawatan sebenarnya mudah dari kayu solid. "Karena bila kayu solid rentan terhadap cuaca. Tapi, produk engineering door ini tidak. Produk kami melewati proses masa pengeringan. Itu artinya lebih kuat dan tahan dari cuaca dan rayap," katanya.

Terkait dengan harga jual bervariasi kisaran Rp 1,6 juta hingga Rp 2 juta / meter persegi. Selain itu harga pintu kami juga menyesuaikan spesifikasi. Sejauh ini beberapa proyek perumahan, perhotelan di DI Yogyakarta dan Bali pesan ke kami," ujarnya.(Roy)