CV Andalan Presisi Engineering, sebuah usaha di Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, khusus memproduksi pintu kayu rekayasa dan cubicle. Usaha ini mendukung program pemerintah dalam pelestarian lingkungan dengan menggunakan bahan kayu olahan yang banyak digunakan di industri interior. Pemilik usaha, Intan Pranandari, menjelaskan bahwa perusahaan mengikuti prinsip reduce, reuse, dan recycle untuk mengurangi limbah serta menghemat sumber daya. Pintu kayu rekayasa yang diproduksi menggunakan lapisan kayu jati, sehingga terlihat seperti kayu solid, tetapi lebih ringan, kokoh, anti rayap, dan tahan lama dengan harga lebih terjangkau dibandingkan pintu kayu jati asli.
Intan, alumni Universitas Gadjah Mada, menekankan kemampuan perusahaan dalam membuat pintu custom dengan ukiran batik, logo, atau desain lain, yang memadukan teknologi dan budaya. Usaha ini didirikan pada tahun 2022 sebagai bentuk keprihatinan atas dominasi pengusaha luar yang menggunakan bahan impor. Mereka membuktikan bahwa produk berkualitas bisa dihasilkan dari bahan lokal dengan dukungan teknologi dan SDM yang terampil, serta sudah memenuhi persyaratan kualifikasi dan spesifikasi teknis pemerintah, termasuk sertifikasi TKDN.
Produk mereka, seperti pintu kayu rekayasa, sliding door, folding door, acoustic door, teak wood door, partition door, dan cubicle, diminati oleh pengembang, hotel, villa, rumah sakit, perkantoran, dan hunian lainnya di Jawa dan Bali. Zamroni, Direktur perusahaan, menyatakan bahwa produksi pintu kayu rekayasa biasanya memakan waktu sebulan, namun dengan lima pekerja, perusahaan mampu menghasilkan sekitar 100 unit per bulan. Pintu ini lebih mudah dirawat dibanding kayu solid karena tidak rentan terhadap cuaca atau rayap, karena telah melalui proses pengeringan. Harga jual bervariasi antara Rp1,6 juta hingga Rp2 juta per meter persegi, tergantung spesifikasi dan permintaan konsumen.
